Seni grafis merupakan karya seni rupa dwimatra yang dibuat menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat gandaan karyanya. Seni grafis juga dinamakan seni mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, “graphein” yang berarti menulis atau menggambar, dalam Bahasa Inggris, graph atau graphic berarti dapat membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores.
Seni grafis diciptakan di atas permukaan plat (medium cetak), plat ini berupa papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Seni grafis lain yang disebut dengan cetak saring menggunakan lembaran kain berpori (screen-printing) yang direntang pada sebuah kerangka.
Seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya ada 4 yaitu :
1. Cetak tinggi (relief/cukil)
Menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas.
2. Cetak dalam (intaglio print)
Menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam yang menyerap tinta akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam yaitu : etsa, mezzo tint, drypoint, dan sebagainya. Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam. Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut. Kertas yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.
3. Cetak datar (Planography Print)
Menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air, memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) biasa yang disebut lithography. Cetak datar dapat juga menggunakan lempengan logam (seng) untuk meringankan proses kerja. Planografi mempunyai matrix permukaan tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. Planografi meliputi : litografi, monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset.
4. Cetak saring
Menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu, dikenal dengan sablon/senigrafi. Sablon banyak digunakan mencetak tulisan/gambar pada permukaan datar, contohnya mencetak tulisan/gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik. Kain screen direntangkan dengan kuat agar menghasilkan hasil cetakan yang datar.
0 komentar:
Posting Komentar