Penulisan Lakon

Selasa, 15 November 2022

Naskah lakon atau cerita (skenario) merupakan penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan susunan lakon. Penulis lakon dalam proses berkarya, bertolak dari tema cerita. Tema disusun menjadi cerita yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang memiliki alur jelas, dengan ukuran dan panjang yang diperhitungkan menurut kebutuhan sebuah pertunjukan. Naskah lakon bisa ditulis sesuai penulis lakon atau cerita, tetapi harus berpegang pada asas kesatuan (unity). Naskah lakon mempunyai struktur yaitu tema (dasar pemikiran atau gagasan untuk disampaikan kepada penonton), plot (kejadian atau peristiwa yang berkaitan), setting (latar tempat, waktu, dan suasana cerita), tokoh (peran yang terlibat dalam cerita). Naskah lakon yang khusus disiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur lain yang spesifik. Struktur ini dirumuskan oleh Aristoteles yang membagi menjadi 5 bagian besar, yaitu eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks (resolusi), dan konklusi (catastrope). 5 struktur tersebut, pada perkembangan kemudian tidak diterapkan secara kaku, tetapi bersifat fungsionalistik. 

  • Tema adalah gagasan atau ide cerita yang menjadi dasar/inti cerita yang hendak ditulis oleh penulis. Metode atau cara yang dilakukan untuk mendapat ide atau gagasan cerita adalah mengamati semua hal yang ada di sekitar. Pengamatan ini memunculkan kesadaran dalam diri dan pikiran.
  • Alur (plot) adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui perumitan (penggawatan atau komplikasi) ke arah klimaks dan selesaian. 
  • Latar  (setting) cerita terdiri atas latar tempat (menunjukkan tempat terjadinya peristiwa), latar waktu (menunjukkan kapan terjadinya peristiwa), dan latar suasana (menunjukkan suasana cerita tersebut). Menuliskan latar cerita adalah menuliskan gambaran situasi tempat kejadian dan waktu terjadinya peristiwa yang hendak ditulis menjadi latar cerita.  
  • Peran adalah makhluk hidup yang memiliki hidup dan kehidupan dalam dunia lakon hasil imajinasi seorang penulis. Peran itu harus hidup, artinya memiliki dimensi kehidupan atau memiliki karakter. Karakter itu bisa jahat, baik, bodoh, jenius, kaya, miskin, dan sebagainya. Tugas seorang penulis lakon adalah mendeskripsikan secara ringkas peran tersebut. 
  • Klimaks adalah titik paling ujung dari perselisihan atau konflik antara peran protagonis dan peran antagonis. Ketika pada titik klimaks, konflik tidak bisa lagi dibuat rumit dan konflik itu harus diakhiri. Dengan berakhirnya konflik, akan ada pihak yang dikalahkan atau dihancurkan dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung dari konsep dan visi seorang penulis lakon. 

0 komentar:

Posting Komentar