Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Senin, 14 November 2022

1. Molekul yang Mendasari Pewarisan Sifat

    Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA). Pada DNA terdapat perintah yang mempengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik sifat makhluk hidup yang disebut gen. Keseluruhan informasi genetik yang menentukan karakteristik makhluk hidup disimpan dalam DNA.

    DNA dan RNA terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida tersusun atas gugus fosfat, gula dan basa nitrogen. Pada DNA gulanya berupa deoksiribosa, pada RNA gulanya berupa ribosa. Nukleotida dibagi menjadi struktur lebih kecil disebut nukleosida. Satu nukleosida tersusun atas gula dan basa nitrogen. 

    Basa nitrogen yang menyusun DNA ada 4 yaitu adenin (A) berpasangan dengan timin (T), guanin (G) berpasangan dengan sitosin (C). Adenin dan guanin termasuk basa purin, timin dan sitosin termasuk basa pirimidin. Pada RNA tidak terdapat timin (T), timin ini pada RNA digantikan oleh urasil (U).

    Struktur DNA berbentuk heliks karena adanya jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen, antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, antar nukleotida dihubungkan dengan ikatan fosfodiester.

    Materi genetik dapat diturunkan dari orangtua pada anak, contohnya jika orang tua memiliki cuping telinga melekat, maka semua anaknya memiliki cuping telinga melekat. Jika salah satu dari orangtua memiliki cuping telinga terpisah maka semua anaknya memiliki jenis cuping telinga terpisah, namun bisa juga salah satu anaknya memiliki cuping telinga melekat.

2. Pewarisan Sifat pada Manusia

  • Warna kulit : Warna kulit dikode oleh gen A, B, C yang mengkode pembentukan pigmen kulit yaitu melanin sehingga kulitnya gelap. Variasi atau alternatif gen lain pada kulit (alela) yaitu gen a, b, c. Orang yang memiliki gen AABBCC kulitnya sangat gelap, gen aabbcc kulitnya sangat terang. Orang yang memiliki gen AaBbCc kulitnya berwarna sawo matang (antara sangat gelap dan sangat cerah). Fenotip warna kulit dipengaruhi oleh gen, faktor lingkungan dan faktor lain seperti paparan sinar matahari.
  • Bentuk tumbuhnya rambut pada dahi : tumbuh melingkar biasa (melengkung) dan tumbuh seperti huruf “V” (widow’s peak). Tumbuhnya rambut seperti huruf “V” dikontrol oleh gen W, bersifat dominan, sehingga autosomnya WW atau Ww, sedangkan orang yang pertumbuhan rambutnya melengkung memiliki gen ww.
  • Tipe perlekatan cuping telinga : ada 2 yaitu melekat dan terpisah, tipe perlekatan cuping telinga terpisah dikontrol oleh gen G, cuping telinga melekat oleh gen g. Orang yang memiliki gen GG atau Gg tipe perlekatan cuping telinganya terpisah, yang memiliki gen gg tipe perlekatan cuping teinganya melekat.
  • Bentuk rambut : dikode oleh gen C mengkode rambut keriting, gen s mengkode rambut lurus, merupakan kasus dominansi tidak sempurna. Artinya, jika orang memiliki gen C dan s, rambutnya merupakan campuran keduanya (berombak). Orang berambut keriting genotipnya CC, orang berambut berombak genotipnya Cs dan berambut lurus genotipnya ss.

3. Kelainan Sifat pada Manusia yang diturunkan

  • Albino : orang yang seluruh tubuhnya putih, termasuk rambutnya merupakan penderita penyakit albino. Albino merupakan kelainan yang disebabkan tidak adanya zat warna (pigmen) melanin, penderita mengalami fotofobia (takut cahaya). Pigmen melanin berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. 
  • Buta warna : adalah kelainan yang tidak dapat membedakan beberapa warna dengan baik antara merah, oranye, biru, dan hijau; disebabkan gen pada kromoson kelamin X. Perempuan penderita buta warna jika kedua kromosom X mengandung gen buta warna (XcbXcb).
  • Hemofilia : adalah kelainan dimana darah sulit menggumpal saat terjadi luka yang disebabkan tidak dihasilkannya faktor penggumpalan darah. Saat penderita mengalami luka disertai pecahnya pembuluh darah, maka darah akan terus mengalir dan sulit membeku mengakibatkan kekurangan darah hingga kematian.

0 komentar:

Posting Komentar