Hukum Mad Tarqiq

Minggu, 20 November 2022

 Tarqiq ini berlaku pada huruf lam (ل) dan ra (ر). Kebalikan dari Tarqiq yakni Tafkhim yakni bermakna menggemukkan, menebalkan. Hukum bacaan Ra terbagi dalam tiga macam yaitu, Tafkhim, Tarqiq, dan Jawazul Wajhain.


Berikut hukum bacaan Tarqiq:


a. Ra yang berharakat kasrah, baik pada awal kata, pertengahan kata atau akhir kata, pada kata kerja (fiil) ataupun pada kata benda (isim).


Contoh: اَلْقَارِعَةُۙ


b. Ra yang sebelumnya terdapat ya sukun ( ْي) 


Contoh: غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ


c. Lafad lam jalalah yang dibaca tarqiq karena sebelumnya huruf berharakat Kasrah.


Contoh:


فيِ سَبِيْلِ اللهِ


Seluruh huruf Lam selain Lam Jalalah yang berharakat Dhommah dan Fathah. Contoh:


يقبل, الذين, للمتقين


2. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tafkhim


Tafkhim yaitu hukum membaca huruf Ra (ر) dengan mengucapkan secara tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya. 

Hukum membaca huruf Ra (ر) dibaca tafkhim atau tebal apabila:


a. Apabila huruf Ra yang berharakat dlommah atau dhommah tanwin


Contoh : الْكٰفِرُوْنَۙ - لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ


b. Ra ( ر ) sukun atau sukun karena waqaf, yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.


Contoh: وَانْحَرْۗ - هُوَ الْاَبْتَرُ


c. Ra ( ر) sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun dan sebelumnya lagi huruf yang berharakat fathah atau dhammah.


Contoh: وَالْفَجْرِۙ - وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ


3. Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis atau jawazul wajhain


Huruf Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis di al-Qur’an ada tujuh (7) yaitu. 


Contoh: وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ - عَذَابِيْ وَنُذُرِ


Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid


Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.


Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.


Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran harus benar dan tartil serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Al quran. 


Allah SWT berfirman:



Hukum Bacaan Tarqiq dan Tafkhim dalam Ilmu Tajwid Beserta Contoh

Membaca Al quran agar baik dan benar perlu mengetahui hukum bacaan Ra. (Foto: ist)

Lifestyle Muslim Detail Berita

Hukum Bacaan Tarqiq dan Tafkhim dalam Ilmu Tajwid Beserta Contoh

Kastolani Sabtu, 18 September 2021 - 10:01:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan tarqiq dalam ilmu tajwid secara bahasa berarti menipiskan. Adapun secara istilah Tarqiq diibaratkan seperti terdapat pergeseran dalam suara huruf, sehingga kondisi mulut tidak terlihat penuh saat membacanya.


Tarqiq ini berlaku pada huruf lam (ل) dan ra (ر). Kebalikan dari Tarqiq yakni Tafkhim yakni bermakna menggemukkan, menebalkan. 


BACA JUGA:

Hukum Bacaan Iqlab, Pengertian serta Contohnya Dalam Al Quran

Hukum bacaan Ra terbagi dalam tiga macam yaitu, Tafkhim, Tarqiq, dan Jawazul Wajhain.


Berikut hukum bacaan Tarqiq:


BACA JUGA:

Hukum Bacaan Ra Tafkhim, Tarqiq Beserta Pengertian dengan Contoh

1. Hukum Bacaan Ra Tarqiq


Tarqiq yaitu hukum membaca huruf Ra dengan dibaca tipis. Hukum membaca huruf Ra dibaca tarqiq atau tipis apabila:


BACA JUGA:

Hukum Bacaan Alif Lam, Pengertian serta Contohnya

a. Ra yang berharakat kasrah, baik pada awal kata, pertengahan kata atau akhir kata, pada kata kerja (fiil) ataupun pada kata benda (isim).


Contoh: اَلْقَارِعَةُۙ


b. Ra yang sebelumnya terdapat ya sukun ( ْي) 


Contoh: غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ


c. Lafad lam jalalah yang dibaca tarqiq karena sebelumnya huruf berharakat Kasrah.


Contoh:


فيِ سَبِيْلِ اللهِ


Seluruh huruf Lam selain Lam Jalalah yang berharakat Dhommah dan Fathah. Contoh:


يقبل, الذين, للمتقين


2. Hukum Bacaan Ra Dibaca Tafkhim


Tafkhim yaitu hukum membaca huruf Ra (ر) dengan mengucapkan secara tebal sampai memenuhi mulut ketika mengucapkannya. 

Hukum membaca huruf Ra (ر) dibaca tafkhim atau tebal apabila:


a. Apabila huruf Ra yang berharakat dlommah atau dhommah tanwin


Contoh : الْكٰفِرُوْنَۙ - لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ


b. Ra ( ر ) sukun atau sukun karena waqaf, yang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.


Contoh: وَانْحَرْۗ - هُوَ الْاَبْتَرُ


c. Ra ( ر) sukun karena waqaf sebelumnya huruf sukun dan sebelumnya lagi huruf yang berharakat fathah atau dhammah.


Contoh: وَالْفَجْرِۙ - وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ


3. Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis atau jawazul wajhain


Huruf Ra ( ر ( yang boleh dibaca tebal atau tipis di al-Qur’an ada tujuh (7) yaitu. 


Contoh: وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ - عَذَابِيْ وَنُذُرِ


Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid


Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.


Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.


Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran harus benar dan tartil serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Al quran. 


Allah SWT berfirman:


اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ


Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)


Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain. 


Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.

Hukum Mad Tamkin

 1. Surah Al Baqarah ayat 61


وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ


Penjelasan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal النَّبِيّٖنَ yang dibaca Nabiyyiina dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.


2. Surah Al Baqarah ayat 177:


وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ


Penjelasan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal وَالنَّبِيّٖنَ yang dibaca Wannabiyyiina dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.


3. Surah Yusuf Ayat 101


أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا


Penjelasan: Hukum Mad Tamkin terdapat pada lafal وَلِيِّي Waliyyi yang dibaca nabiyyina dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.


Demikian adalah penjelasan mengenai hukum dan contoh Mad Tamkin dalam Al Quran lengkap dengan penjelasan hukum dan cara bacanya. Hukum tersebut perlu dipahami agar bisa membaca Al Quran dengan tartil dan benar.


4. Surah Ali ‘Imran ayat 20


وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ


Penjelasan: Hukum bacaan Mad Tamkin dalam ayat tersebut terdapat pada lafal وَالْاُمِّيّٖنَ yang dibaca Wal ummiyyiina dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.


5. Surah An Nisa’ ayat 86


وَاِذَا حُيِّيْتُمْ


Penjelasan: Hukum mad tamkin terdapat pada lafal حُيِّيْتُمْ yang dibaca Khuyyiitum dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.


Demikian adalah penjelasan mengenai hukum Mad Tamkin lengkap dengan cara baca dan contoh dalam Al Quran. Hukum tersebut perlu dipahami agar bisa membaca Al Quran dengan tartil dan benar.

HUKUM MAD THABI’I

 Pengertian dari mad thabi'i adalah mad yang terjadi apabila ada huruf alif (ا) terletak sesudah harakat fathah, huruf ya sukun (ي) terletak sesudah harakat kasrah, dan huruf waw mati (و) sesudah harakat dammah.


Dikutip dalam buku Al-Qur'an Hadis oleh Tim Karya Guru Indonesia, mad berarti panjang, sedangkan thabi'i artinya biasa. Mad thabi'i dibaca panjang satu alif atau dua harakat. Jadi, bisa dikatakan setiap menemukan ayat yang mengandung mad thabi'i, pembaca Al-Qur'an atau qari wajib membaca ayat tersebut sesuai dengan kaidah mad thabi'i dengan panjang dua harakat.


Contoh Mad Thabi'i dalam Al-Qur'an

1. Surah Al-Fil Ayat 1

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ


(Huruf ya sukun (ي) terletak sesudah kasrah


Bacaan latinnya: "Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīil"

Artinya: "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?"


2. Surah Al-Quraish Ayat 4



ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ


(Huruf wau sukun (و) sesudah dammah)


Bacaan latinnya: "Allażī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf"

Artinya: "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan,"


3. Al-Humazah Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ


(Huruf alif (ا) terletak sesudah fathah)


Bacaan latinnya: "Yaḥsabu anna mālahū akhladah"


Artinya: "Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,"


Itulah beberapa contoh dari mad thabi'i.

Hukum Mad Badal

 Mad badal adalah salah satu jenis di dalam ilmu tajwid. Keberadaan ilmu tajwid berfungsi sebagai panduan bagi umat islam supaya bisa membaca Al-Quran dengan indah dan enak untuk didengar.

Ilmu Tajwid sendiri merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang ada di dalam Al-Quran dengan baik dan benar. Umat islam perlu mempelajari ilmu tajwid supaya ayat Al-Quran yang dilantunkan terdengar indah.


Ilmu tajwid memiliki banyak sekali jenis. Salah satu yang memiliki varian yang cukup banyak adalah bacaan berhukum mad.


Di dalam Al-Quran, kita akan menemukan huruf yang harus dibaca panjang dan pendek. Dalam ilmu tajwid, huruf yang dibaca panjang termasuk ke dalam hukum bacaan mad.


Mengetahui hukum bacaan mad sangat penting bagi umat muslim. Pasalnya, panjang dan pendeknya suatu bacaan akan memengaruhi artinya, jika salah melafalkan panjang dan pendeknya suatu huruf dalam Al-Quran maka bisa berubah artinya.


Hukum mad terbagi ke dalam dua jenis yakni mad thabi'i dan mad far'i. Mad far'i memiliki 13 jenis hukum bacaan, termasuk mad badal.


Pengertian Mad Badal

Mengutip buku Al Quran dan Hadis untuk Kelas VIII, mad badal merupakan penggantian huruf hamzah (ء) mati dengan huruf alif (ا), ya (ئ), atau wau (ؤ) yang disesuaikan dengan harakat huruf sebelumnya. Cara membacanya adalah dengan dipanjangkan satu alif atau bisa disebut dua harakat.


Dalam bahasa Arab, mad berarti panjang dan badal artinya pengganti. Maka dari itu, mad badal harus dibaca panjang 2 harakat.


Apabila terdapat dua hamzah, yang pertama hidup sedangkan yang kedua mati. Maka dari itu, hamzah kedua diganti dengan:


Pengertian Mad Badal

Mengutip buku Al Quran dan Hadis untuk Kelas VIII, mad badal merupakan penggantian huruf hamzah (ء) mati dengan huruf alif (ا), ya (ئ), atau wau (ؤ) yang disesuaikan dengan harakat huruf sebelumnya. Cara membacanya adalah dengan dipanjangkan satu alif atau bisa disebut dua harakat.


Dalam bahasa Arab, mad berarti panjang dan badal artinya pengganti. Maka dari itu, mad badal harus dibaca panjang 2 harakat.


Apabila terdapat dua hamzah, yang pertama hidup sedangkan yang kedua mati. Maka dari itu, hamzah kedua diganti dengan:


Huruf alif (ا), apabila hamzah yang pertama memiliki harakat fathah.

Huruf ya (ئ), apabila hamzah yang pertama memiliki harakat kasrah.

Huruf wau (ؤ), apabila hamzah yang pertama memiliki harakat dhammah.

Contoh:


ءَأخِرَةُ (A'khiratu) menjadi ءَاخِرَةُ (Aakhiratu)

إِإِيلَٰفِ (I'laafi) menjadi إِيلَٰفِ (Iilafi)

أُأتُوا (U'tuu) menjadi أُوْتُوا (Uutuu)

Contoh Mad Badal di dalam Al-Quran

Berikut ini adalah beberapa ayat dalam Al-Quran yang terkandung hukum bacaan mad badal beserta tulisan latin dan artinya:


1. QS. Ali Imran Ayat 186

لَتُبْلَوُنَّ فِىٓ أَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِن تَصْبِرُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ


Huruf latin: "Latublawunna fī amwālikum wa anfusikum, wa latasma'unna minallażīna ụtul-kitāba ming qablikum wa minallażīna asyrakū ażang kaṡīrā, wa in taṣbirụ wa tattaqụ fa inna żālika min 'azmil-umụr"


Artinya: "Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan," (QS. Ali Imran [3]: 186).


2. QS. Ali Imran Ayat 173

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ


Huruf latin: "Allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama'ụ lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni'mal-wakīl"


Artinya: "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya Pelindung," (QS. Ali Imran [3]: 173).


3. QS. Al-Baqarah Ayat 33

قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ


Huruf latin: "Qāla yā ādamu ambi`hum bi`asmā`ihim, fa lammā amba`ahum bi`asmā`ihim qāla a lam aqul lakum innī a'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍi wa a'lamu mā tubdụna wa mā kuntum taktumụn"


Artinya: "Allah berfirman, Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah [2]: 33).


4. QS. Al-Baqarah Ayat 13

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ ءَامِنُوا۟ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُ ۗ أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ


Huruf latin: "Wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya'lamụn"


Artinya: "Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu," (QS. Al-Baqarah [2]: 13).


5. QS. Ad-Dhuha Ayat 4

وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ


Huruf latin: "Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā"


Artinya: "Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)," (QS. Ad-Dhuha [93]: 4).


6. QS. Al-Quraisy Ayat 1

لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ


Huruf latin: "Li`īlāfi quraīsy"


Artinya: "Karena kebiasaan orang-orang Quraisy," (QS. Al-Quraisy [29]: 1).


Demikianlah pembahasan mengenai mad badal, mulai dari pengertian hingga beberapa contohnya dalam Al-Quran. Sebagai umat muslim, kita harus mempelajari ilmu tajwid supaya mampu membaca Al-Quran dengan lantunan yang baik dan indah.

Hukum Bacaan Mad Silah Qasirah

 Mad Silah Qasirah (pendek) yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah. Hukum bacaannya yakni dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


Ciri khusus Mad Silah Qasirah yakni dhomah terbalik di ha dhamir atau kasrah berdiri.


1. Surat Al Lahab Ayat 2:


مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ


Latin: Maa aghnaa 'anhu maaluhuu wamaa kasab


Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Maaluhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


2. Surat Al Lahab Ayat 4


وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ


Latin: Wam ra atuhuu hamma latal hathab


Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Wamraatuhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


3. Surat Al Qari'ah ayat 9:


فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ


Latin: Faummuhuu haawiyah


Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Faummuhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


4. Surat Al Ikhlas Ayat 4


وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ


Latin: Walam yakun lahuu kufuwan ahad


Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Lahuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


5. Surat Al 'Adiyat Ayat 7


وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ


Latin: Wa innahuu 'alaa dzaalika lasyahiid


Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Wa innahuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.


Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hukum bacaan Mad Silah Qasirah dibaca panjang dua harakat atau satu alif.

TEKNIK MENGAKSES INTERNET

 A. Public Line (Jalur Umum)


1. Dial-up melalui jalur PSTN adalah client terhubung ke ISP melalui jaringan telepon regular.


2. Dial-up dengan teknologi GPRS dan CDMA merupakan ponsel yang berfungsi sebagai modem yang terhubung ke computer melalui kabel data ponsel.


3. DSL (Digital Subscriber Line) merupakan sebuah metode transfer data melalui saluran telepon regular.


4. PLC (PowerLine Communication) ,merupakan koneksi PC dengan internet menggunakan jalur listrik PLN yang bertindak sebagai ISP dengan bantuan modem.


5.ADSL (Asynchronous Digital Subcriber Line ) denagn modem dan router merupakan sebuah tipe DSL dimana upstream dan downstream berjalan pada kecepatan yang berbeda.


6. ISDN (Integrated Services Digital Network) merupakan jalan untuk melayani transfer data dengan kecepatan lebih tinggi melaluisaluran telepon regular.


B. Dedicated Line (Jalur Khusus Internet)


1. Leased line,yaitu saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi public.


2. Terestrial yaitu jalur khusus internet yang menggunakan media kabel atau nirkabel sebagai aksesnya.


3. Frame Relay yaitu layanan data paket yang memungkinkan beberapa user menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan.


4. Fixed Wireless yaitu koneksi perangkat mobile ke accsesspoint atau koneksi jaringan lokalke ISP.


5. VSAT (Very Small Aperture Terminal)


6. MPLS (Multiprotocol Label Switching) yaitu jaringan pita lebar yang berbasis IP.


Internet banyak digunakan di tempat umum. Pengguna hanya perlu menyewa penggunaan computer,atau membawa laptop dan PDA, yang mempunyai teknologi WiFi untuk mendapatkan akses internet ,koneksi diberikan secara free atau dengan membeli voucher.


 


D. Cara-Cara Memperoleh Sambungan Internet/Intranet


1. Cara koneksi melalui Dial-up


2. Koneksi Internet dengan modem handphone


3. Koneksi internet melalui broadband.

Alat-Alat dalam Jaringan Internet

 1. Network Interface Card


2. PCMCIA Network Interface Card


PCMCIA card adlah card jaringan yang digunakan kedalam sebuah jaringan tanpa kabel.


3. Modem


Modem adalah singkatan dari modulator-demulator. Modem mengkonversikan sinyal data “1” dan “0” menjadi sinyal data yang dapat disalurkan melalui saluran komunikasi.


4. HUB/Switch


HUB atau Switch digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan pada topologi star dan extended star.


5. Bridge


Bridge berfungsi menghubungkan dua jaringan yang memilik segmen yang sama, menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak sama. Bridge hadir dalam 3 tipe dasar, yaitu local,remote,dan wireless.


6. Router


Route berfungsi mengubungkan dua jaringan yang memilik segmen yang berbeda.


7. Repeater


Repeater berfungsi memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke segmen jaringan lainnya,repeater bermanfaat mengatasi keterbatasan panjang kabel .


8. Crimping Tools


Crimping tools berguna untuk memotong ,merapikan dan mengunci kabel UTP dalam melakukan instalasi Networking.